SOLO -- Ratusan pendekar Pagar Nusa
bersama dengan Banser Nahdlatul Ulama
(NU) Kabuparten Karanganyar, Jawa Tengah membentuk Satgas Anti Pungli. Deklarasi satgas anti pungli ini digelar di Taman Pancasila, Karanganyar, bersamaan dengan peringatan Hari Santri Nasional.
“Melalui momentum Hari Santri ini, kita
deklarasikan perlawanan pada semua praktek pungli. Jika mendapati pungli kita
akan segera lapor pada pihak yang berwajib,” ucap Ketua Cabang PN Karanganyar Mariyadi pada awak media,
Sabtu (22/10/16).
Deklarasi perang terhadap pungli ini
dilanjutkan dengan pengawasan di
lapangan. Pagar Nusa sebagai salah satu
seni beladiri serta Banser mempunyai
tanggung jawab yang sama untuk
memerangi segala hal yang dapat merusak
citra bangsa, termasuk adanya pungli. “Kami juga mengajak seluruh masyarakat agar berani lawan pungli,” lanjutnya.
Di Karanganyar sendiri sedikitnya terdapat
800 anggota pencak silat pagar Nusa, dengan ditambah Banser yang mencapai
ribuan akan menjadi salah satu element
masyarakat untuk bersama-sama mengawasi jalannya pelayanan masyarakat. “Meski kami dibekali seni beladiri, tapi saat menemukan praktek pungli kami tidak akan main hakim sendiri. Kami akan serahkan kepada pihak yang berwajib,” tandas Mariyadi.
Sementara Wakil Ketua Ansor Karanganyar, Muhammad Maksum menambahkan, pungli merupakan musuh bersama dan tidak bisa dilawan sendiri-sendiri. Sehingga, pungli harus dilawan bersama-sama oleh semua element masyarak.
“Kita harus berani melawan pungli.
Senangat Hari Santri ini harus kita bawa
dalam kehidupan bermasyarakat. Santri juga harus berani lawan pungli, karena pungli bisa ditindak dengan pasal pemerasan,” terangnya.
Meurutnya, keberadaan pungli saat ini
masih marak. Terutama yang sring terjadi di jalan-jalan. Pungli juga kerap terjadi dan
dilakukan orang yang mengaku-aku dari
oknum aparat atau pemerintah. “Ini
makanya kita bentuk tim lintas instansi, agar Karanganyar tidak menjadi lahan pungli. Sejauh ini sanksi dan penyelesaian kasus pungli belum ada dan diketahui masyakat. Harusnya pelaku pungli harus dihukum berat dan menjadi efek jera,” pungkasnya.
Sumber: cendananews.com
0 comments: